Pengertian Tentang ISACA, IIA COSO dan ISO1799

 Pengertian Audit Sistem Informasi

Audit sistem informasi merupakan proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah software akuntansi yang digunakan perusahaan dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.

Ada beberapa aspek yang diperiksa yakni audit secara keseluruhan menyangkut efektifitas, efisiensi, availability (apakah sistem online terus atau sering trouble), reliabilityconfidentiality dan integrity, aspek keamanan, audit atas proses, modifikasi program, audit atas sumber data, dan data file/database.

Audit sistem informasi sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain traditional audit, manajemen sistem informasi, sistem informasi akuntansi, ilmu komputer, dan behavioral science.

Standar yang digunakan dalam mengaudit sistem informasi adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard. Selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure.


ISACA 

ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi. Dalam tiga dekade terakhir, ISACA telah berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan dijadikannya ISACA sebagai acuan praktik-praktik terbaik dalam hal audit, pengendalian dan keamanan sistem informasi oleh para profesional di seluruh dunia.


Sertifikasi yang diterbitkan oleh ISACA terdiri dari Certified Information Systems Auditor (CISA), Certified Information Security Manager (CISM), Certified in the Governance of Enterprise IT (CGEIT), Certified in Risk and Information Systems Control (CRISC) dan Framework Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT).


ISACA cabang Indonesia, biasa disebut dengan ISACA Chapter Indonesia. Di Indonesia, hanya terdapat beberapa provider training yang telah menandatangani MOU dengan ISACA. IT Governance Indonesia (Member Of Proxsis Consulting Group) telah menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan ISACA Certification Review Course 2016, antara Proxsis dengan ISACA Chapter Indonesia.


IIA COSO (The Comitte of Sponsoring Organizations of the threadway commision’s)

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka. COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional: American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association(AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) danThe Institute of Management Accountants (IMA).

Pengendalian intern ini penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dan proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh.


ISO 1799

Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.

ISO / IEC 17799: 2005 menetapkan pedoman dan prinsip umum untuk memulai, menerapkan, memelihara, dan memperbaiki manajemen keamanan informasi dalam sebuah organisasi. Tujuan yang diuraikan memberikan panduan umum mengenai tujuan umum manajemen keamanan informasi yang diterima secara umum. ISO / IEC 17799: 2005 berisi praktik terbaik pengendalian dan pengendalian pengendalian di bidang pengelolaan keamanan informasi berikut:

  • 1.  pengorganisasian keamanan informasi;
  • 2.  manajemen aset;
  • 3.  keamanan sumber daya manusia;
  • 4.  keamanan fisik dan lingkungan;
  • 5.  komunikasi dan manajemen operasi;
  • 6.  kontrol akses;
  • 7.  akuisisi sistem informasi, pengembangan dan pemeliharaan;
  • 8.  manajemen insiden keamanan informasi;
  • 9.  manajemen kontinuitas bisnis;
  • 10. pemenuhan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan kelebihan dan kekurangan Standar audit Sistem Informasi

Filosofi Burung Garuda by Me